Bahasa Venda
Venda, juga dikenal sebagai ' atau ', adalah sebuah bahasa Bantu dan bahasa resmi Afrika Selatan. Kebanyakan pemakai bahasa Venda tinggal di bagian utara Provinsi Limpopo di Afrika Selatan, tetapi sekitar 10% dari pemakainya tinggal di Zimbabwe.
Menurut sensus 2011, para pemakai Venda terkonsentrasi pada wilayah-wilayah berikut ini: Munisipalitas Lokal Makhado, dengan 350,000 orang; Munisipalitas Lokal Thulamela, dengan 370,000 orang; Munisipalitas Lokal Musina, dengan 35,000 orang; dan Munisipalitas Lokal Mutale, dengan 89,000 orang. Pemakai di distrik Vhembe sekarang berjumlah 844,000 orang. Di provinsi Gauteng, terdapat 275,000 pemakai Venda.
Menurut sensus 2011, para pemakai Venda terkonsentrasi pada wilayah-wilayah berikut ini: Munisipalitas Lokal Makhado, dengan 350,000 orang; Munisipalitas Lokal Thulamela, dengan 370,000 orang; Munisipalitas Lokal Musina, dengan 35,000 orang; dan Munisipalitas Lokal Mutale, dengan 89,000 orang. Pemakai di distrik Vhembe sekarang berjumlah 844,000 orang. Di provinsi Gauteng, terdapat 275,000 pemakai Venda.
Negara
-
Afrika Selatan
Jumlah populasi Afrika Selatan lebih dari 60 juta orang, Afrika Selatan adalah negara terpadat ke-23 di dunia yang mencakup area seluas 1.221.037 km2. Sekitar 81% dari populasi Afrika Selatan adalah orang Kulit Hitam Afrika Selatan. Sisanya terdiri dari komunitas keturunan Eropa terbesar di Afrika (Kulit Putih Afrika Selatan), keturunan Asia (India-Afrika Selatan dan Tionghoa-Afrika Selatan), dan keturunan multiras (Kulit Berwarna Afrika Selatan). Afrika Selatan adalah masyarakat multietnis yang mencakup beragam budaya, bahasa, dan agama. Komposisi pluralistiknya tercermin dalam pengakuan konstitusi terhadap 11 bahasa resmi, menjadika Afrika Selatan sebagai negara dengan bahasa resmi terbanyak keempat di dunia. Menurut sensus 2011, dua bahasa pertama yang paling banyak digunakan adalah bahasa Zulu (22,7%) dan bahasa Xhosa (16,0%). Dua bahasa berikutnya berasal dari Eropa: Bahasa Afrikaans (13,5%) yang berkembang dari bahasa Belanda dan berfungsi sebagai bahasa ibu sebagian besar orang Kulit Berwarna dan Kulit Putih Afrika Selatan; dan bahasa Inggris (9,6%) yang mencerminkan warisan kolonialisme Inggris yang umumnya digunakan dalam kehidupan publik dan komersial sebagai basantara.