Bahasa Hongaria
Bahasa Hongaria atau dalam bahasa Hongaria disebut magyar (IPA: [ˈmɒɟɒr]) adalah anak cabang bahasa-bahasa Fino-Ugrik. Dituturkan oleh 14 juta jiwa, dan 10 juta di antaranya hidup di Hongaria. Bahasa ini dituturkan di kawasan-kawasan seperti Rumania, Slowakia, Austria, Serbia, Kroasia, Slovenia dan Ukraina.
Bahasa Hongaria merupakan bagian dari rumpun bahasa Uralik dan merupakan bahasa Uralik dengan jumlah penutur terbanyak di dunia.
Leluhur bangsa dan bahasa Hongaria diperkirakan berasal dari Siberia dengan nama Onoguoroi. Namun asal usul mereka masih sangat kabur dan sulit dibuktikan.
Bahasa Hongaria juga dulunya tersebar di sekitar Pegunungan Ural namun lama-kelamaan bahasa Hongaria berpindah ke Eropa Tengah
Ada juga yang mengaitkan hubungan antara bahasa Hongaria dengan bahasa kaum Hun yang pernah menguasai padang rumput Asia Tengah hingga Eropa. Namun hal ini juga masih diragukan.
Bahasa Hongaria merupakan bagian dari rumpun bahasa Uralik dan merupakan bahasa Uralik dengan jumlah penutur terbanyak di dunia.
Leluhur bangsa dan bahasa Hongaria diperkirakan berasal dari Siberia dengan nama Onoguoroi. Namun asal usul mereka masih sangat kabur dan sulit dibuktikan.
Bahasa Hongaria juga dulunya tersebar di sekitar Pegunungan Ural namun lama-kelamaan bahasa Hongaria berpindah ke Eropa Tengah
Ada juga yang mengaitkan hubungan antara bahasa Hongaria dengan bahasa kaum Hun yang pernah menguasai padang rumput Asia Tengah hingga Eropa. Namun hal ini juga masih diragukan.
Negara
-
Austria
Kira-kira pada tahun 976, Austria mulanya tumbuh sebagai markgrafschaft (zona perbatasan) di tenggara Kekaisaran Romawi Suci dan berkembang menjadi kadipaten dan kadipaten utama. Pada abad ke-16, Austria mulai berperan sebagai pusat pemerintahan Monarki Habsburg dan cabang-muda dari Wangsa Habsburg – salah satu wangsa yang paling berpengaruh dalam sejarah. Sebagai kadipaten utama, Austria merupakan bagian utama dan pusat pemerintahan Kekaisaran Romawi Suci. Setelah bubarnya Kekaisaran Romawi Suci, Austria membentuk kekaisaran sendiri pada abad ke-19, yang menjadi kuasa besar dan kekuatan terkemuka Konfederasi Jerman. Setelah pembubarannya, Kekaisaran Austria menempuh jalannya sendiri, terlepas dari urusan negeri-negeri Jerman lainnya. Setelah Perang Austria-Prusia dan kompromi dengan Kerajaan Hongaria, berdirilah dwimonarki (kerajaan ganda) Austria-Hongaria. -
Hungaria
Setelah masa pendudukan bangsa Keltik, Romawi, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan Hungaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hungaria bernama Arpad. Cucunya, Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M, mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan Hungaria bertahan hingga 946 tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat kebudayaan dunia Barat. Setelah Pertempuran Mohács dan pendudukan oleh Kesultanan Utsmaniyah (1541-1699), Hungaria menjadi bagian dari Kekaisaran Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran Austro-Hungaria. -
Montenegro
Selama beberapa abad Montenegro merupakan sebuah prinsipalitas merdeka de facto yang diatur oleh sebuah penguasa dan dinasti berdasar keturunan. Negara ini mendapatkan pengakuan internasional de jure tentang kemerdekaannya, setelah Krisis Timur (1875-1878), di Kongres Berlin. Pada 28 Agustus 1910, penguasa Montenegro Pangeran Nikola Petrović Njegoš menyatakan sendiri sebagai Raja. Sebuah negara merdeka sejak Zaman Pertengahan hingga tahun 1918, negara ini lalu menjadi bagian dari negara Yugoslavia dan tergabung ke dalam wilayah Serbia dan Montenegro. Antara 1945 dan 1992, Montenegro merupakan bagian dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia. Dari 1992 hingga 2003, Montenegro bergabung dengan Serbia untuk membentuk Republik Federal Yugoslavia. Pada tahun 2003 Republik Federal Yugoslavia kemudian diubah sehingga hubungan antara Serbia dan Montengero lebih terpisah dan namanya berubah menjadi Serbia dan Montenegro. -
Rumania
Sejarah mencatat bahwa bangsa Dacia, Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Bulgaria, Kerajaan Hongaria, dan Kesultanan Utsmaniyah pernah menguasai wilayah ini. Sebagai sebuah negara, Rumania terbentuk pada tahun 1859 dari penyatuan wilayah Moldavia dan Wallachia, dan memperoleh pengakuan internasional pada tahun 1878. Pada tahun 1918, Transilvania, Bukovina dan Bessarabia menyatakan bergabung dengan Rumania. Pada akhir Perang Dunia II, Uni Soviet menduduki sebagian wilayahnya (kira-kira meliputi seluruh wilayah Moldova modern) dan Rumania menjadi anggota Pakta Warsawa. Dengan runtuhnya Tirai Besi pada tahun 1989, Rumania memulai reformasi politik dan ekonomi. Dalam menghadapi masalah ekonomi pasca-revolusi, negara ini menerapkan pajak rendah pada tahun 2005 dan bergabung dengan Uni Eropa pada 1 Januari 2007. Meskipun tingkat pendapatan Rumania termasuk salah satu yang terendah di Uni Eropa, reformasi telah meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Rumania kini termasuk negara yang memiliki pendapatan menengah ke atas. -
Serbia
Asal-mula Serbia beranjak dari awal pertengahan abad ke-9. Kerajaan Serbia muncul pada abad ke-11, dan pada abad ke-13 menjadi Kekaisaran Serbia. Setelah 1918, Serbia merupakan anggota perintis Yugoslavia dalam beberapa bentuk negara (Kerajaan Yugoslavia, Republik Federal Sosialis Yugoslavia dan Republik Federal Yugoslavia). -
Slowakia
Slowakia merupakan negara pegunungan dengan luas wilayah 49.000 km persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 5.6 juta jiwa. Negara ini beribukota di Bratislava, dan kota terbesar keduanya adalah Kosice. Sebelumnya negara ini merupakan bagian dari kerajaan Moravia Besar dan Austro-Hongaria. Sejak tanggal 1 Januari 2009 Slowakia mulai menggunakan mata uang Euro. -
Ukraina
Wilayah modern Ukraina telah dihuni sejak tahun 32.000 SM. Pada zaman Pertengahan, wilayah ini merupakan pusat terpenting bagi kebudayaan Slavia Timur, dengan negara Rus Kiev yang kuat membentuk alas jatidiri bangsa Ukraina. Setelah keterpecahannya pada abad ke-13, wilayah ini diperlombakan, dikuasai, dan dipecah-belah oleh beberapa kuasa, misalnya Lithuania, Polandia, Kesultanan Utsmaniyah, Austria-Hongaria, dan Rusia. Sebuah republik kazaki muncul dan makmur pada abad ke-17 dan 18, tetapi wilayahnya terbagi antara Polandia dan Imperium Rusia, yang kemudian sepenuhnya menjadi milik Rusia. Dua periode kemerdekaan yang singkat terjadi pada abad ke-20, yang pertama menjelang akhir Perang Dunia I dan yang kedua adalah pada masa Perang Dunia II, tetapi dua periode ini berujung pada takluk dan menyatunya wilayah-wilayah Ukraina ke dalam sebuah Republik Soviet, situasi yang berlaku sampai tahun 1991, ketika Ukraina meraih kemerdekaannya dari Uni Soviet, segera setelah pembubarannya pada penghujung Perang Dingin.