Peta - Gombong, Kebumen (Gombong)

Gombong (Gombong)
Gombong ꦒꦺꦴꦩ꧀ꦧꦺꦴꦁ adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gombong merupakan kota terbesar kedua setelah Kota Kebumen. Kecamatan Gombong juga merupakan kota bisnis di Kabupaten Kebumen karena lokasinya yang strategis, yaitu dilewati oleh jalan nasional, menjadi simpul dari jalan utama yang menuju Kecamatan Buayan, Kuwarasan, Karanggayam dan Sempor serta Kabupaten Banjarnegara. Sebelum kemerdekaan Gombong, merupakan bagian dari Kabupaten Karanganyar (Roma) yang dilebur dengan Panjer menjadi Kabupaten Kebumen. Kecamatan Gombong berada di sebelah barat dari Kota Kebumen. Jarak Kecamatan Gombong dengan Kota Kebumen sejauh 21 kilometer. Luas wilayahnya 29,48 km², dan jumlah penduduknya 47.870 jiwa. Kecamatan Gombong terdiri atas 14 desa/ Kelurahan, 81 RW, dan 288 RT. Pusat pemerintahan Kecamatan Gombong berada di Kelurahan Gombong.

Sebelum nama Gombong di kenal dan di pakai sebagai nama tempat, daerah ini dahulunya bagian dari sebuah daerah bernama Româ atau Remâ atau Rekma yang berpusat di Karanganyar, Kebumen, nama tersebut merupakan bentuk Krama Inggil dari rambut. Nama Româ atau Remâ ini dipakai sampai tahun 1830. Sebelum di kuasai oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, dahulu Roma adalah bagian dari wilayah kesultanan Yogyakarta, yang merupakan daerah mancanegara barat. Roma pun sempat eksis menjadi sebuah Kabupaten hingga tahun 1936. Peninggalan bangunan pemerintahannya dapat dilihat disekitar Alun-alun Karanganyar, Kebumen.

Pada masa perjuangan Pahlawan Diponegoro (1825-1830) nama desa Gombong belum ada, tetapi namanya adalah dukuh Giyombong, bagian dari Roma (Karanganyar). Nama dukuh tersebut berasal dari nama kepala Dukuhnya yaitu Kyai Gombong Wijaya yang sebenarnya ia berasal dari Banyumas, Beliau adalah seorang bekas prajurit Pahlawan Diponegoro yang berjuang di daerah Banyumas.

Karena didudukinya daerah Banyumas oleh Kompeni Belanda, Kyai Gombong Wijaya menyingkirkan diri si suatu daerah tak bertuan di sebelah barat Kemit (Karanganyar) dan menetap disitu, bersama pengikutnya. Beliau selaku ketua rombongan sekaligus sebagai bekel atau Kepala Dukuh. Selanjutnya beliau disebut Kiyai Giyombong. Para pendatang maupun pengungsi dari daerah-daerah yang sudah tidak aman karena telah diduduki oleh kompeni atau Belandapun singgah ke dukuh Giyombong. Baik untuk tinggal sementara maupun menetap menjadi penduduk dukuh Giyombong yang dipimpinnya.

Dari Banyumas, Belanda semakin terdesak dan akhirnya mengambil siasat untuk mendirikan pertahanan di sebelah dukuh Giyombong yang mulai ramai oleh penduduk, dan belum banyak diketahui keberadaannya itu. Belanda pun mendirikan pertahanan berupa benteng yang nantinya akan dipakai untuk berlindungnya pasukan yang terdesak dari pertempuran di sekitar Banyumas dari pertempuran di sekitar Banyumas dan Ngijo (sekarang ijo).

Dalam pembangunan benteng pertahanan itu, Belanda memaksa masyarakat dukuh Giyombong untuk kerja rodi atau kerja paksa bahu membahu mendirikan benteng, yang nantinya benteng itu diberi nama Benteng Van Der Wijck (Kini terkenal sebagai salah satu objek wisata Kabupaten Kebumen dari Gombong yang terkenal). Kiyai Giyombong atau bekel dukuh Giyombong sebagai kepala dukuh merasa kasihan melihat penduduknya yang setiap hari kerja rodi tanpa upah, dari pagi hingga petang, yang menyebabkan kelaparan disana-sini karena sawah tidak ada yang menggarap, dan kalau persediaan makanpun telah diambil oleh Belanda. Hal itu membuat penduduk dukuh Giyombong menderita.

Namun, ketika Kiyai Giyombong mendengar berita tentang pertempuran pasukan Mataram dengan kompeni Belanda di daerah Ayah, dan dengan kemenangan di pihak Mataram. Kiyai Giyombong pun mengambil siasat untuk meminta perlindungan dari pihak Mataram agar penduduk Giyombong terbebas dari penderitaan dan kelaparan. Kemudian Kiyai Giyombong menghadap pasukan Mataram yang bermarkas di bukit Indrakila. Permintaan beliau pun disetujui, kemudian pasukan Mataram berpindah markas di daerah dapuran pring di sebelah selatan dukuh Giyombong.

Pertempuran sengit pun terjadi siang dan malam di daerah Giyombong, penduduk sudah tidak lagi kerja rodi pada kompeni, namun diperintahkan oleh bekel dukuh mereka untuk bahu membahu membantu pihak Mataram melawan Belanda. Belandapun mundur ke benteng pertahanannya. Dan pasukan matarm melanjutkan bergerilya ke daerah timur. Untuk mengenang jasa Kiyai Giyombong, dukuh yang semakin ramai kini menjadi ibu kota kecamatan dan dikenal sebagai kota Gombong.

Hingga sekarang masyarakat Gombong masih mempercayai beberapa (Piweling) Kiyai Giyombong, yang antara lain:

“Eling-eling, mbesuk zaman rame, ing Giyombong (Gombong) ora bakal ana peperangan / rerusuhan maneh, nanging sing ana yaiku godane mung “ main lan royal wadon”. 
Peta - Gombong (Gombong)
Peta
Google Earth - Peta - Gombong, Kebumen
Google Earth
OpenStreetMap - Peta - Gombong, Kebumen
OpenStreetMap
Peta - Gombong - Esri.WorldImagery
Esri.WorldImagery
Peta - Gombong - Esri.WorldStreetMap
Esri.WorldStreetMap
Peta - Gombong - OpenStreetMap.Mapnik
OpenStreetMap.Mapnik
Peta - Gombong - OpenStreetMap.HOT
OpenStreetMap.HOT
Peta - Gombong - CartoDB.Positron
CartoDB.Positron
Peta - Gombong - CartoDB.Voyager
CartoDB.Voyager
Peta - Gombong - OpenMapSurfer.Roads
OpenMapSurfer.Roads
Peta - Gombong - Esri.WorldTopoMap
Esri.WorldTopoMap
Peta - Gombong - Stamen.TonerLite
Stamen.TonerLite
Negara - Indonesia
Bendera Indonesia
Indonesia, dikenal dengan nama resmi Republik Indonesia atau lebih lengkapnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Oseania, sehingga dikenal sebagai negara lintas benua, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah sebesar 1.904.570 km², serta negara dengan pulau terbanyak ke-6 di dunia, dengan jumlah 17.504 pulau. Nama alternatif yang dipakai untuk kepulauan Indonesia disebut Nusantara. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan penduduk mencapai 277,749,853 jiwa pada tahun 2022, serta negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, dengan penganut lebih dari 238,875,159 jiwa atau sekitar 86,9%. Indonesia adalah negara multiras, multietnis, dan multikultural di dunia, seperti halnya Amerika Serikat.
Peta - Indonesiaimage.jpg
image.jpg
1932x1313
freemapviewer.org
Peta - Indonesia1322px-Indonesia_provinces_location_map-en.svg.png
1322px-Indonesia_pro...
1322x620
freemapviewer.org
Peta - Indonesia1200px-Indonesia_location_map.svg.png
1200px-Indonesia_loc...
1200x460
freemapviewer.org
Peta - Indonesiaimage.jpg
image.jpg
1932x1313
freemapviewer.org
Peta - Indonesia1191px-Ethnische_Gruppen_in_Indonesien.svg.png
1191px-Ethnische_Gru...
1191x501
freemapviewer.org
Mata uang / Bahasa  
ISO Mata uang Simbol Angka signifikan
IDR Rupiah (Indonesian rupiah) Rp 2
ISO Bahasa
NL Bahasa Belanda (Dutch language)
ID Bahasa Indonesia (Indonesian language)
EN Bahasa Inggris (English language)
JV Bahasa Jawa (Javanese language)
Neighbourhood - Negara  
  •  Malaysia 
  •  Papua Nugini 
  •  Timor Leste